In the Environment of Central Government Agencies and Local Governments, Strategic Steps for Completing Honorary Employees
DOI:
https://doi.org/10.61860/jigp.v2i1.7Abstract
This study aims is to find out the Strategic Steps for Completion of Honorary Employees in the Environment of Central Government Agencies and Regional Governments in Central Buton Regency at the Office of the Ministry of Religion of Central Buton Regency, the formulation of the problem in this paper is; What are the Strategic Steps for Completion of Honorary Staff in Central Government Agencies and Regional Governments at the Office of the Ministry of Religion in Central Buton Regency? While this research uses qualitative research methods, the type of research used by researchers is descriptive. The research results show that; With the issuance of Circular No. b/185/m.sm.02.03/2022 regarding the elimination of honorarium, the government must respect the rights and obligations of the community and maintain their welfare. This also applies to the community, depending on the capacity of the honorarium they accommodate or receive. Thus, the mandate of the Government Regulation can provide status certainty for non-ASN employees to become ASN because ASN already has a standard of income/compensation. Meanwhile, by becoming an outsourced worker in a company, the wage system is subject to the Manpower Law, where there is a regional minimum wage/provincial minimum wage (UMR/UMP), especially in the Ministry of Religion. So that the Ministry of Religion can reconcile the employment status of non-ASN employees (non-PNS, non-PPPK, and ex-Honorary Staff).
References
Abraham Lincoln. (2022, Agustus 5). Definition of Democracy http://www.democracybuilding.info/definition-democracy.html. Retrieved from Definition of Democracy http://www.democracybuilding.info/definition-democracy.html: http://www.democracybuilding.info/definition-democracy.html
Anang Pikukuh Purwoko. (2013). Pegawai Tidak Tetap: Tinjauan Literatur sebagai Perbandingan dengan Praktek pada Organisasi Publik di Indonesia. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 7, No.2, 12.
Badan Kepegawaian Negara RI. (2014). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494 . Jakarta: Badan Kepegawaian Negara.
Badan Kepegawaian Negara RI. (1999). Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara.
Badan Kepegawaian Negara RI. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara RI.
Badan Kepegawaian Negara RI. (2014). Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang PPPK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Jakarta: Badan Kepegawaian Negara.
J. Lexi Moleong. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Janry Haposan U.P. Simanungkali. (2013). Penataan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian BKN. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 7, No. 2, 41.
John Creswell. (2016). Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Metode Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kementerian Agama RI. (2022, Agustus 04). https://kemenag.go.id/read/mengawal-jalan-tengah-pegawai-honorer-ykrw7. Retrieved from https://kemenag.go.id/read/mengawal-jalan-tengah-pegawai-honorer-ykrw7: https://kemenag.go.id/read/mengawal-jalan-tengah-pegawai-honorer-ykrw7
Kementerian dalam Negeri RI . (1954). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UUD NRI Tahun 1945. Jakarta: Mendagri.
Komisi II DPR. (2006). Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Komisi II DPR.
Labolo. (2010). Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Lingga, Doriani & Pratomo, Wayu Ario. (2013). Persepsi Masyarakat Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Sebagai Klaster Industri. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1 No. 2 Tahun Januari 2013, 95.
Mohammad Teja. (2015). Pemberdayaan untuk Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Pesisir. Jurnal Aspirasi Vol. 6 No. 1, 64-65.
Mulyadi Subri. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia: Perspektif Pembangunan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Musanef. (2004). Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Nasdian Fredian Tonny . (2014). Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Oemar Hamalik. (2000). Pengembangan Sumber Daya Manusia: Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rianton Adi. (2004). Metodelogi Sosial dan Hukum. Jakarta: Granat.
Simanungkalit, Janry Haposan U. P., Siti Djaenab, Hamonangan Sihaloho, dan Sri Gantini. (2008). Kajian tentang Outsourcing Pegawai Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian, Badan Kepegawaian Negara, Jakarta, 41.
Sutrisno Hadi. (2009). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Ofset.
Undang-Undang Dasar 1945. (1945). Undang-Undang Dasar 1945 Pelaksanaan Ketentuan Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 di Dalam Praktek merupakan asas penting dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jakarta: Kemendagri.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun. (2003). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 27 ayat (2) UUD 1945. Jakarta: Kementerian Ketenagakerjaan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 La Indo Asa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.