Receiving Proceeds from Sexual Transactions for Prostitutes in the Perspective of Hadith and Economic Aḥkâm

Haddad Ulum Harahap

doi:10.61860/jigp.v4i2.325

Penulis

Haddad Ulum Harahap Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

DOI:

https://doi.org/10.61860/jigp.v4i2.325

Abstrak

Dalam beberapa reperensi hukum Islam merujuk kepada banyak hadis sesuai dengan pokok bahasannya. Bahasan hukum tentang penerimaan hasil transaksi seksual bagi pelacur berdasarkan hadis larangan menerima uang hasil prostitusi. Metode penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur (review pustaka), yaitu kitab-kitab hadis, buku hadis, dan jurnal. Kemudian dilakukan analisis sanad, matan, dan mukhorrij (hadis pada kitabnya), ternyata sohih, sehingga diperoleh istinbat (dari pemahaman matan), yaitu pelayanan seks komersial tidak dinilai sebagai pekerjaan yang mendapat rekomendasi hukum ekonomi syari’ah, dilarang menerima dan mempergunakannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa hadis itu sohih karena sanad, matan, dan mukhorrij teruji kebenaran serta pelakunya haram memberi dan menerima hasil prostitusi.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A’bdillah, A. M. bin A. bin M. bin Q. (n.d.). al-Mughni. Maktabah al-Jumhurriyyah al-Arabiyah.

Aini, S. N. (2024). The Role of Hadith in Determining Islamic Economic Law: A Study of Economic Hadiths in Sahih Bukhari and Muslim. Journal of Noesantara Islamic Studies, 1(4), 179–197.

Al-ʻAsqalānī, A. ibn ʻAlī I. Ḥajar. (2007). Bulūgh al-marām min adillat al-aḥkām (Arabic-a). al-Maktab al-Islāmī li-Iḥyāʼ al-Turāth.

Al-Ja’fi, I. A. A. M. bin I. I. I. bin M., & Al-Bukhari, bin B. (1992). Shahih al-Bukhari. Darul Kitab al-‘Ilmiyah.

Al-Naisābūri, A. A.-Ḥusain M. bin al-Ḥajjāj. (2015). Ṣaḥῑḥ Muslim (Cet. 2). Dār AlHaḍarah.

Al-Naisabury, M. bin al-H. A. H. al-Q. (n.d.). Sahih Muslim (juz. 4). Dar al-Ihya`.

Ardi, Y. (2015). Faktor-Faktor Prostitusi Remaja Ditinjau dari Sudut Kriminologi di Kota Pontianak. Jurnal Hukum Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Untan (Jurnal Mahasiswa S1 Fakultas Hukum) Universitas Tanjungpura, 4(1).

Baihaqiy, A. B. A. al. (2003). Al Sunan al Kubro. In Beirut: Daru al Kutub al Ilmiyah. Daru al Kutub al Ilmiyah.

Fuadi, M. A., Mahbub, M., Ayu, I., Dewi, K., & Safitry, M. (2022). The Historical Study of Prostitution Practices and Its Fiqh Analysis. Jurnal Daulat Hukum, 5(2), 92–106.

Hamdi, A. al Q. S. al. (2011). Syarhu Bulughi al Marom min Jan’i Adillati al Ahkam (Juz V). Fahdu al Wathoniyah.

Hardani. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu Group.

Hasanudin, & Mubarok, J. (2023). Progressiveness of Islamic Economic Law in Indonesia: The Murā‘at Al-‘Ilal wa Al-Maṣāliḥ Approach. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 7(2), 1267–1292. https://doi.org/10.22373/sjhk.v7i2.17601

Hendrawati, H. (n.d.). Asas-Asas Dan Upaya Mencegah Kemungkaran dalam Hukum Pidana Islamdalam Perspektif Pembaharuan Hukum Pidana Nasional.

Insani, N., Karimullah, S. S., & Sulastri. (2023). Islamic Law Challenges in Addressing Human and Sexual Exploitation. Jurnal Hukum Islam, 21(2), 357–388. https://doi.org/https://doi.org/10.28918/jhi_v21i2_06

Jumantoro, T. (2007). Kamus Ilmu Hadis. PT Bumi Aksara.

Koentjoro. (2004). On The Spot Tutur Dari Sarang Pelacur. Tinta.

Mahyudin, Tarigan, A. A., & Syahreza, R. (2025). Al-Mu ’ amalah Al-Madiyah Rules relating to human relations and economic transactions in accordance with the guidance of Sharia. JLEB: Journal of Law Education and Business, 3(1), 94–103.

Muhammad. (n.d.). Al Sunan wa Bihasyatihi Mishbahu al Zujajah fi Zawaidi Ibn Majah (juz II). Maktabah al Ma’arif.

Naisyaburiyyi, M. al Q. al. (2000). Shohih Muslim. Dar al Salam.

Nasrullah, & Rosadi, A. (2017). Kritik Hukum Islam Atas Sanksi Pidana Pelaku Prostitusi dalam Peraturan Daerah. AL-‘ADALAH, 14(1), 47–80.

Rafli, M., Yahya, M., Asiqah, S., & Ali, U. (2025). Peranan Hadis Sahih dan Hasan Sebagai Landasan Etika Ekonomi Dalam Islam. IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman, 9(3), 503–520.

Rofiah, K. (2018). Studi Ilmu Hadis (Cetakan ke). IAIN PO Press.

Salam, A. J., Djawasl, M., Nurdin, A., Suganda, D., & Sumardi, D. (2024). The Urgency of Ammending Jināyāt Qānūn in Eradicating Cyber Sexual Crime in Aceh, Indonesia. Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosia, 19(2), 603–631.

Terence, H. (1997). Pelacuran di Indonesia. Pustaka Sinar Harapan.

Thoriq, A. M. (2011). Tarikhu al Rijal. Daru Ibn ‘Affan.

Wensinck, A. J., Mensing, J. P. M., Raven, W., Witkam, J. J., & Brugman, J. (1936). Al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīth. Neitherland.