The Urgency of Educator Certification for Ustadz to Guarantee the Quality of Education in Islamic Boarding Schools
DOI:
https://doi.org/10.61860/jigp.v4i2.294Abstract
This policy paper analyzes the urgency of teacher certification for ustadz in Islamic boarding schools (pondok pesantren) as a strategic effort to ensure educational quality, improve professionalism, and maintain the continuity of pesantren traditions. This issue is crucial due to the incompatibility between formal certification policies and the unique characteristics of pesantren education, which results in limited access, financial disparities, and philosophical differences. Without an inclusive policy framework, ustadz do not receive professional recognition on par with formal teachers, which threatens the quality and sustainability of pesantren education. This study uses a qualitative method with a policy study approach, supported by literature analysis and document review. Data was collected from various relevant regulations, research reports, and scientific publications on the issues of education and pesantren. The problem analysis was conducted using the USG (Urgency, Seriousness, Growth) theory and was supported by public policy theory, human capital theory, and the concepts of social justice and educational equity. The findings indicate that modifying the existing certification policy and developing a special track for pesantren are the two most viable and effective policy alternatives. The main recommendation is for the Minister of Religious Affairs to immediately issue a ministerial regulation that revises the teacher certification procedure to include a specific cluster for ustadz. This policy must recognize and give weight to sanad (chain of scholarly transmission), mastery of classical Islamic texts (kitab kuning), and teaching experience as key criteria.
Downloads
References
Abdillah, M. (2022). Otoritas keilmuan dan legitimasi guru: Studi kasus di pondok pesantren salafiyah. Jurnal Pendidikan Islam Tradisional, 10(1), 30-45.
Abdullah, R., & Santoso, A. (2021). Peran ustadz dalam sistem pendidikan pesantren: Antara pengabdian dan profesionalisme. Jurnal Studi Keislaman, 13(2), 160-175
Arifin, S., & Hidayat, R. (2018). Sistem pendidikan pondok pesantren dan relevansinya dengan kurikulum nasional. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 24(3), 273-288.
Becker, G. S. (1993). Human Capital: A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education. University of Chicago Press.
Budi, S., & Hakim, M. L. (2019). Analisis kebijakan sertifikasi guru PAI: Hambatan dan solusi bagi ustadz pesantren. Jurnal Manajemen Pendidikan, 11(1), 45-60.
Darling-Hammond, L. (2010). The flat world and education: How America's Commitment to Equity will Determine Our Future. Teachers College Press.
Darwis, D., & Latif, M. (2022). Dilema sertifikasi guru: antara standarisasi nasional dan otonomi pesantren. Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, 14(1), 5-18.
Dewan Perwakilan Rakyat. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78.
Dewan Perwakilan Rakyat. (2019). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 176.
Dunn, W. N. (2018). Public Policy Analysis: An Integrated Approach. Routledge.
Faizin, M., & Hidayat, N. (2021). Partisipasi stakeholder dalam perumusan kebijakan pendidikan Islam di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pendidikan Islam, 13(1), 78-92.
Fathurrahman, A., & Fauzi, M. (2018). Studi kasus pengelolaan keuangan pondok pesantren salaf di Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Islam, 10(1), 1-15.
Fauzi, M., & Rahman, A. (2021). Tantangan sertifikasi guru pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan non-formal. Jurnal Studi Islam dan Pendidikan, 13(2), 154-168.
Hidayat, A. (2021). Disparitas kualitas pendidikan guru di madrasah dan pesantren: Studi komparatif. Jurnal Kebijakan Pendidikan Islam, 13(2), 101-115.
Hidayat, M., & Rahman, A. (2020). Otoritas guru dalam pendidikan pesantren: Studi kasus pada pesantren salaf. Jurnal Pendidikan Islam Tradisional, 12(2), 78-92.
Hidayat, S., & Anwar, M. (2021). Faktor-faktor penghambat partisipasi ustadz dalam program sertifikasi pendidik. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2), 120-135.
Howlett, M., & Ramesh, M. (2003). Studying public policy: Policy Cycles and Policy Subsystems. Oxford University Press.
Kementerian Agama. (2018). Pedoman Teknis Sertifikasi Guru Madrasah dan Pondok Pesantren. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Kholil, M., & Anwar, S. (2019). Analisis implementasi kebijakan sertifikasi guru di madrasah dan implikasinya terhadap pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 11(2), 154-169.
Kustiawan, A. (2022). Manajemen pondok pesantren dalam menghadapi tantangan modernisasi. Jurnal Pendidikan Islam Modern, 14(1), 7-21.
Lave, J., & Wenger, E. (1991). Situated learning: Legitimate Peripheral Participation. Cambridge University Press.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). (2019). Laporan Kinerja Sertifikasi Guru Tahun 2018-2019. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Majchrzak, A. (1984). Methods for Policy Research. Sage Publications.
Morgan, G. (2006). Images of Organization. Sage Publications.
Mujahid, M., & Hamid, A. (2022). Otonomi pendidikan pesantren dalam menghadapi kebijakan sertifikasi guru. Jurnal Kajian Pendidikan dan Kebudayaan Islam, 15(1), 30-45.
Mujahidin, A., & Saputro, S. (2020). Analisis kebijakan sertifikasi guru pendidikan agama Islam di pondok pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 12(1), 45-60.
Nonaka, I., & Takeuchi, H. (1995). The Knowledge-Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford University Press.
Palumbo, D. J., & Calista, D. J. (1990). Implementation and the Policy Process. Greenwood Press.
Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14.
Rawls, J. (1999). A Theory of Justice. Belknap Press of Harvard University Press.
Rohman, M., & Anwar, H. (2020). Manajemen sumber daya manusia di pondok pesantren: Sebuah tantangan dan peluang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 26(3), 220-235.
Rosyadi, R. (2019). Peran pesantren dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di era modern. Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 78-90.
Schultz, T. W. (1961). Investment in human capital. The American Economic Review, 51(1), 1-17.
Scott, W. R., & Davis, G. F. (2015). Organizations and Organizing: Rational, Natural, and Open System Perspectives. Pearson Education.
Sen, A. (2009). The idea of justice. Belknap Press of Harvard University Press.
Setyono, B. (2020). Kajian partisipasi publik dalam pembuatan kebijakan pendidikan nasional. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 14(2), 1-15.
Sudarmo, D., & Mustofa, F. (2020). Manajemen kurikulum pendidikan agama Islam di pondok pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 1-15.
Tilaar, H. A. R. (2017). Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Menuju Indonesia Emas 2045. PT Rineka Cipta.
Ulum, M. B. (2020). Sistem pendidikan pondok pesantren: Sebuah telaah filosofis. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 12(3), 201-215.
UNESCO. (2017). A Guide for Ensuring Inclusion and Equity in Education. UNESCO Publishing.
Zainal, A., & Budi, S. (2020). Analisis dampak kebijakan sertifikasi pendidik terhadap kekhasan pondok pesantren. Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 10(2), 87-101.
Zainuddin, M., & Fauzi, A. (2020). Filosofi pendidikan pesantren dan tantangan modernisasi. Jurnal Pendidikan Islam Kontemporer, 8(2), 112-125.
Zamroni, M. (2019). Filosofi pendidikan pesantren: Sanad keilmuan dan keteladanan. Jurnal Studi Keislaman, 11(1), 1-15.
Zulkifli, H., & Wibowo, R. A. (2020). Pembiayaan pendidikan Islam non-formal: Tantangan dan strategi. Jurnal Ekonomi Syariah dan Bisnis Islam, 12(2), 112-128.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ahmad Syofiansyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.






